EKSISTENSI PENGGUNAAN BEKAM DAN EFEK SAMPINGNYA: ANALISIS KUALITATIF DI KLINIK PBR KOTA MEDAN
Semakin berkembangnya pengobatan medis tidak membuat eksistensi bekam menurun. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi bekam dan efek sampingya pada pasien yang berbekam. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara yang dil...
Saved in:
Published in: | Quality Vol. 17; no. 1; pp. 42 - 51 |
---|---|
Main Authors: | , , , , |
Format: | Journal Article |
Language: | English |
Published: |
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I
01-05-2023
|
Subjects: | |
Online Access: | Get full text |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Semakin berkembangnya pengobatan medis tidak membuat eksistensi bekam menurun. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi bekam dan efek sampingya pada pasien yang berbekam. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara yang dilakukan pada bulan April 2022 hingga juni 2022 di Klinik PBR Kota Medan. Informan pada penelitian yaitu pasien yang bekam, kepala klinik dan terapis bekam. Berdasarkan hasil penelitian alasan pasien melakukan bekam karena merasakan manfaat saat pertama bekam, tidak mengalami perubahan signifikan selama menggunakan obat konvensional, biaya bekam murah dan karena sunnah Nabi. Efek samping berat jarang terjadi hanya efek samping ringan seperti rasa perih, meriang dan gatal diarea bekam. Higienitas klinik baik karena menggunakan satu jarum untuk satu orang, kop dibersihkan menggunakan klorin dan alkohol serta tersedia prasaranan untuk pencegahan COVID-19 hanya mesin sterilisator yang rusak dan sedang diperbaiki. Klinik perlu segera memperbaiki mesin sterilisator dan Dinas Kesehatan Kota Medan dapat mengembangan bekam dan pengobatan medis secara bersamaan dengan melibatkan tenaga kesehatan agar didapatkan pengobatan yang aman, murah, efektif dan diterima oleh semua orang. |
---|---|
ISSN: | 1978-4325 2655-2434 |
DOI: | 10.36082/qjk.v17i1.778 |