Fungsi Performatif dan Informatif Living Hadis dalam Perspektif Sosiologi Reflektif

Studi sosial atas praktik beragama yang berazaskan al Quran dan Hadis memanfaatkan teori resepsi sosial, yaitu hasil pembacaan terhadap teks yang terjelma dalam bentuk penafsiran tertentu dan dilembagakan ke dalam praktik beragama. Teori resepsi membedakan antara tiga bentuk, resepsi eksegesis, rese...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published in:Jurnal living hadis (Online) Vol. 2; no. 2; pp. 179 - 207
Main Author: Subkhani Kusuma Dewi
Format: Journal Article
Language:Arabic
Published: Program Studi Ilmu Hadis 01-10-2017
Subjects:
Online Access:Get full text
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Studi sosial atas praktik beragama yang berazaskan al Quran dan Hadis memanfaatkan teori resepsi sosial, yaitu hasil pembacaan terhadap teks yang terjelma dalam bentuk penafsiran tertentu dan dilembagakan ke dalam praktik beragama. Teori resepsi membedakan antara tiga bentuk, resepsi eksegesis, resepsi aestetik dan resepsi fungsional. (Iser dalam Rafiq, 2014) Tulisan ini memfokuskan pada dua bentuk fungsi resepsi fungsional, yakni fungsi informative dan performatif. Keduanya akan dianalisa menggunakan gagasan refleksifitas yang menguji keterlibatan antara subyek penelitian dengan peneliti berdasarkan pada cara pandang sosiologi (Bourdieu, 2007). Sebagai bagian dari upaya pengembangan teori sosial untuk kajian studi living hadis, maka tulisan ini akan memanfaatkan berbagai penelitian living hadis di Indonesia terkini. Sebagai kesimpulan, tulisan ini menunjukkan dua bukti penting dalam berbagai penelitian living hadis, pertama, bahwa kedua fungsi, yakni informative dan performative termasuk ke dalam keilmuan sosial-kritis menurut Habermas, dimana dalam penelitian baik peneliti maupun subyek penelitian melakukan refleksi terhadap praktik yang ada. Refleksifitas merupakan fungsi antara penelitian yang bersifat obyektif (studi sosial kuantitatif) dengan kajian subyektif (kajian tekstual/tafsir). Kedua, berdasarkan obyek penelitian yang bersifat lokal kebudayaan/kelompok masyarakat tertentu, maka penelitian ini merupakan bagian dari representasi atas identitas kelompok atau praktik budaya tertentu.
ISSN:2528-7567
2548-4761
DOI:10.14421/livinghadis.2017.1328