Hermeneutika Romantik Schleiermacher Mengenai Laba dalam Muqaddimah Ibnu Khaldun
Abstrak: Hermeneutika Romantik Schleiermacher Mengenai Laba dalam Muqaddimah Ibnu Khaldun. Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan makna laba dalam pandangan Ibnu Khaldun yang direfleksikan melalui Muqaddimah. Dengan Hermeneutik Schleiermacher, yaitu metode tafsir teks yang berorientasi pada wawas...
Saved in:
Published in: | Jurnal akuntansi multiparadigma Vol. 7; no. 1; pp. 61 - 69 |
---|---|
Main Author: | |
Format: | Journal Article |
Language: | English |
Published: |
University of Brawijaya
01-04-2016
|
Subjects: | |
Online Access: | Get full text |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Abstrak: Hermeneutika Romantik Schleiermacher Mengenai Laba dalam Muqaddimah Ibnu Khaldun. Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan makna laba dalam pandangan Ibnu Khaldun yang direfleksikan melalui Muqaddimah. Dengan Hermeneutik Schleiermacher, yaitu metode tafsir teks yang berorientasi pada wawasan historis dan psikologis penulis, dapat dipahami bahwa Ibnu Khaldun memaknai laba sebagai; 1) tambahan nilai yang disebabkan karena adanya tambahan nilai produksi, 2) laba dipengaruhi oleh respon permintaan karena ada perubahan harga dan kebutuhan masyarakat, 3) laba harus tercipta dari kerja nyata yang dapat menambah nilai barang atau jasa, 4) keuntungan yang diperoleh secara tidak sengaja merupakan rezeki dari Allah SWT. Abstract: Schleiermacher Romantic Hermenutics on Profit in the Perspective of Ibnu Khaldun. This article aimed to reveal the meaning of profit on Ibnu Khaldun’s thought that had been reflected on Muqaddimah. Shcleiermacher’s Hermeneutic was a text commentation method which is based on historical and pshycological’s author view. By employing this method we found that Ibnu Khaldun described profit as: 1) Value added item that was caused by value added of production, 2) Profit was influenced by demand response of people need, 3) Profit must be generated by real activity that created a value added of goods and services, 4) The accidentally profit was called as rizki from Allah. |
---|---|
ISSN: | 2086-7603 2089-5879 |
DOI: | 10.18202/jamal.2016.04.7005 |