EKSTRAKSI DAN SINTESIS NANOSILIKA BERBASIS PASIR BANCAR DENGAN METODE BASAH
Pemurnian, ekstrak dan sintesis nanosilika dari bahan dasar pasir kuarsa yang diambil di daerah Bancar Tuban (utara Pulau Jawa-Indonesia) telah dilakukan pada penelitian ini. Secara fisik pasir Bancar Tuban mempunyai bentuk butiran agak kasar dan berwarna kuning cerah. Pasir Bancar mempunyai unsur a...
Saved in:
Published in: | Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya Vol. 3; no. 2; p. 12 |
---|---|
Main Authors: | , , , |
Format: | Journal Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Negeri Surabaya
14-12-2013
|
Online Access: | Get full text |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Pemurnian, ekstrak dan sintesis nanosilika dari bahan dasar pasir kuarsa yang diambil di daerah Bancar Tuban (utara Pulau Jawa-Indonesia) telah dilakukan pada penelitian ini. Secara fisik pasir Bancar Tuban mempunyai bentuk butiran agak kasar dan berwarna kuning cerah. Pasir Bancar mempunyai unsur atom Si (69%Wt), dan unsur atom pengotor dominan adalah Ca (7,5%wt) dan K (4,8%wt). Pola difraksinya menunjukan intesistas dominan terjadi pada sudut (2 theta) ~26o, fase quartz (paling stabil di alam). Ukuran serbuk pasir yang telah dihaluskan sekitar 5-50 mikrometer. Sintesis nanosilika berbasis pasir alam digunakan metode basah, yang terdiri dari dua proses, yaitu: (1) serbuk pasir diproses dengan metode hidrotermal dengan menggunakan senyawa alkali (NaOH) dengan molaritas 7M, hingga diperoleh larutan bening sodium silikat (Na2O.xSiO2), dan (2) larutan sodium silikat berperan sebagai prcursor diproses dengan metode co-presipitasi, larutan sodium silikat dititrasi dengan HCl 2 M hingga diperoleh bubur silicite Si(OH)4. Produk akhir berupa serbuk silika dengan struktur amorf dan kristal (quartz); kemurnian (%Wt Si) mencapai 95,7% dan analisis marfologi menunjukan bahwa partikel SiO2 cenderung membentuk aglomerasi dan ukuran partikel yang tidak beraglomerasi teramati berukuran sekitar ~58 nm. |
---|---|
ISSN: | 2087-9946 2477-1775 |
DOI: | 10.26740/jpfa.v3n2.p12-17 |