Uji Konsentrasi Metabolit Cendawan Endofit asal Tanaman Kacang Tanah sebagai Penghambat Pertumbuhan Aspergillus flavus
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia karena bijinya memiliki kandungan gizi. Konsumsi kacang tanah akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk di Indonesia. Meningkatnya konsumsi kacang tanah di Indonesia tidak diikuti oleh p...
Saved in:
Published in: | Pendipa Vol. 5; no. 1; pp. 63 - 69 |
---|---|
Main Authors: | , , |
Format: | Journal Article |
Language: | English |
Published: |
University of Bengkulu
04-01-2021
|
Online Access: | Get full text |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia karena bijinya memiliki kandungan gizi. Konsumsi kacang tanah akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk di Indonesia. Meningkatnya konsumsi kacang tanah di Indonesia tidak diikuti oleh peningkatan produksinya. Penurunan produksi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor teknis budidaya yang kurang baik, seperti pengolahan tanah, pemupukkan, pemanenan, pengendalian hama dan penyakit serta penggunaan benih bermutu rendah. Rendahnya mutu benih kacang tanah disebabkan adanya infeksi dari cendawan benih. A. flavus yang merupakan cendawan penting yang mempengaruhi mutu benih. Penggunaan metabolit cendawan dapat dijadikan alternativ pengendalian yang efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan cendawan endofit yang berpotensi sebagai agens pengendali hayati terhadap Aspergillus flavus. Tahapan penelitian terdiri atas isolasi A. flavus, isolasi cendawan endofit dari jaringan kacang tanah,uji patogenesitas, uji penghambatan terhadap A. flavus, ekstraksi dan uji metabolit cendawan endofit. Berdasarkan hasil uji patogenesitas terdapat 33 cendawan endofit nonpatogenik terhadap tumbuhan. Hasil seleksi mendapatkan 3 cendawan endofit dengan penghambatan terbaik, yaitu CED-5 (51.47%), CEA-11 (51.32%), dan CEB-2 (50.73%). Identifikasi cendawan endofit berdasarkan makroskopis dan mikroskopik menunjukkan bahwa CED-5, CEA-11, dan CEB-2 berturut-turut adalah hifa Steril 1, Penicillium sp., Monascus. Memiliki daya hambat metabolit terhadap pertumbuhan A.flavus terbaik pada konsentrasi metabolit 30% . yaitu. CEA-11 (40.44%), CED-5(39.88%), dan CEB-2 (24.71%). Hasil penelitian menunjukkan potensi metabolit dari cendawan endofit sebagai salah satu bagian strategi pengendalian A. flavus. |
---|---|
ISSN: | 2086-9363 2622-9307 |
DOI: | 10.33369/pendipa.5.1.63-69 |