PROSES BERPIKIR KRITIS BERDASARKAN GAYA BELAJAR DALAM MEMECAHKAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran proses berpikir kritis peserta didik dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Identifikasi proses berpikir kritis didasarkan atas langkah-langkah berpikir kritis IDEALS yakni Identify, Define, E...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published in:Jurnal pendidikan dan pengajaran Vol. 5; no. 6; pp. 1674 - 1687
Main Authors: Sufyan, Sufyan, Rukli, Rukli, Agustan, Agustan
Format: Journal Article
Language:English
Published: Laboratory of Elementary Teacher Education Study Program, Faculty of Education and Teacher Training, Universitas Riau Pekanbaru, Indonesia 24-11-2021
Subjects:
Online Access:Get full text
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran proses berpikir kritis peserta didik dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Identifikasi proses berpikir kritis didasarkan atas langkah-langkah berpikir kritis IDEALS yakni Identify, Define, Enumerate, Analyze, List and Self Correct. Subjek penelitian terdiri dari 3 peserta didik yang masing-masing memiliki gaya belajar visual, auditori dan kinestetik yang memiliki nilai tertinggi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan hasil tes peserta didik di Sekolah. Oleh karena itu, triangulasi yang digunakan adalah triangulasi teknik. Hasil penelitian proses berpikir kritis siswa visual, auditori, dan kinestetik pada langkah identify, enumerate, analyze, list dan self-correct memiliki kesamaan dalam memecahkan masalah berbentuk soal cerita. Perbedaan proses berpikir kritis tersebut paling menonjol terlihat pada langkah define. Perbedaannya terletak pada cara dan saat menjelaskan bentuk akuarium berdasarkan fakta dan alasan logis yang diberikan, perbedaan yang lain terletak pada ketelitian siswa dalam memeriksa kembali jawaban yang diperoleh karena subjek auditori sempat menambahkan catatan dalam jawabannya. Siswa kinestetik dapat dikatakan memiliki proses berpikir kritis lebih baik dibandingkan siswa visual pada langkah define.
ISSN:2580-8435
2614-1337
DOI:10.33578/pjr.v5i6.8502