BISNIS DIGITAL APLIKASI HIBURAN HIGGS DOMINO ISLAND DALAM PERSPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM

• Published in: Asy Syar'iyyah: Jurnal Ilmu Syariah dan Perbankan Islam Vol. 8; no. 1; pp. 19 - 33
• Main Authors: Mappolean, Peni Sarijuddin, Abdullah, Muhammad Ruslan
• Format: Journal Article
• Language: Arabic; English
• Published: Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung 23-11-2023
• Subjects: Bisnis Digital; Etika Bisnis Islam; Higg Domino Island
• ISSN: 2089-7227; 2598-8522
• DOI: 10.32923/asy.v8i1.3283

Abstrack
Several previous studies have discussed the impact of user activity on the Higgs domino island application has had a negative impact on its users. Meanwhile, this research focuses on the view of Islamic business ethics towards consumption practices of the Higgs Domino Island entertainment application. This type of research uses descriptive qualitative by collecting data through player reviews on the Higgs Domino Island application. The discovery of the digital business entertainment application Higgs Domino Island is prohibited for Muslims to play because it contains the practices of maysir and gharar. Where this practice is contrary to Islamic business ethics, namely fatanah, where players and developers must understand what business is permitted and prohibited in Islam. The implication of the research is that after knowing what entertainment is permitted and prohibited in Islam, Muslim communities will be more careful in choosing entertainment applications to pass the time and not neglect their faith.
Abstrak
Beberapa penelitian sebelumnya telah membahas dampak aktivitas pengguna aplikasi Higgs Domino Island memberikan efek negatif bagi penggunanya. sementara itu penelitian ini fokus pada pandangan etika bisnis islam terhadap praktik konsumsi aplikasi hiburan Higgs Domino Island. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan  mengumpulkan data melalui ulasan player pada aplikasi Higgs Domino Island. Temuan pada bisnis digital aplikasi hiburan higgs domino island ini dilarang untuk dimainkan oleh umat muslim karena di dalamnya terdapat praktik maysir dan gharar.  Dimana praktik tersebut bertolak belakang dengan etika bisnis islam yaitu fatanah, dimana player dan developer harus mengerti bisnis yang dibolehkan dan diharamkan dalam islam. Implikasi dari penelitian kiranya setelah mengetahui hiburan yang diperbolehkan dan dilarang dalam islam masyarakat muslim akan lebih berhati-hati dalam memilih aplikasi hiburan untuk menghabiskan waktu dan tidak lalai dalam akidah.