PENTINGNYA IMPLEMENTASI RASIO AKTIVITAS, RASIO LAVERAGE BERBASIS RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO RENTABILITAS PADA BUMN DALAM UPAYA ANALISIS EVALUASI EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA

Tingkat efisien atau tidak efisien penggunaan modal erja pada produk pegadaian menjadi fokus dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan meliputi rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio laverage dan rasio rentabilitas. Hasil perhitungan bahwa rasio likuiditas tahun 2007 sampai dengan tahun 2...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published in:Jurnal ekonomi modernisasi (Malang) Vol. 9; no. 2; pp. 82 - 94
Main Author: Adya Hermawati
Format: Journal Article
Language:English
Published: Universitas Kanjuruhan Malang 01-06-2013
Subjects:
Online Access:Get full text
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tingkat efisien atau tidak efisien penggunaan modal erja pada produk pegadaian menjadi fokus dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan meliputi rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio laverage dan rasio rentabilitas. Hasil perhitungan bahwa rasio likuiditas tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 menunjukkan likuiditas perusahaan tidak  stabil,  tidak efisien artinya ada kewajiban keuangan lain yang masih belum terpenuhi pada waktunya. Jika ditinjau dari segi profitabilitas yaitu kemampuan perusahan dalam menghasilkan laba belum tentu dikatakan efisien, karena semakin banyak perusahaan menyimpan uang kas di tangan berarti semakin banyak dana yang menganggur. Hasil perhitungan rasio aktivitas perputaran piutang tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 di nilai efisien. Karena dalam jangka waktu yang ditentukan oleh perusahaan perputaran uang pinjaman dari nasabah telah kembali.Sedangkan perputaran modal kerja dari tahun 2007 sampai dengan 2010 sudah efisien, artinya  kemampuan dana yang tertanam dalam modal kerja berputar di perusahaan sudah efisien sesuai dengan apa yang di harapkan perusahaan.Demikian hasil rasio laverage bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban keuangannya dinilai efisien karena jumlah dari total aktiva tahun  2007  sampai  dengan tahun  2010  lebih  besar  dibanding dengan jumlah total hutangnya. Kondisi Rentabilitas tahun 2007 sampai dengan 2010 menunjukkan perusahaan efisien karena kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba masih stabil. Rentabilitas lebih penting dari masalah laba, karena laba yang besar belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja secara efisien
ISSN:0216-373X
2502-4078
DOI:10.21067/jem.v9i2.199