Infiltration in the Book al-Tafsîr al-Hadîth Works of ‘Izzat Darwazah; Analysis of the Meaning of the Verse Muhkamāt-Mutashabihāt
Artikel ini ditulis untuk mendiskusikan pemikiran Muhammad Izzat Darwazah dalam ayat Muhkamāt-Mutashabihāt. Artikel ini disusun berdasarkan metode kualitatif deskriptif.. Menggunakan data-data kepustakaan sebagai dari langkah jenis penelitian Library research. Sebagai langkah analisis, digunakan lan...
Saved in:
Published in: | Jurnal Studi Al-Quran (Online) Vol. 19; no. 2; pp. 189 - 204 |
---|---|
Main Authors: | , |
Format: | Journal Article |
Language: | Arabic English |
Published: |
Universitas Negeri Jakarta
27-07-2023
|
Subjects: | |
Online Access: | Get full text |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Artikel ini ditulis untuk mendiskusikan pemikiran Muhammad Izzat Darwazah dalam ayat Muhkamāt-Mutashabihāt. Artikel ini disusun berdasarkan metode kualitatif deskriptif.. Menggunakan data-data kepustakaan sebagai dari langkah jenis penelitian Library research. Sebagai langkah analisis, digunakan landasan komentar dari tokoh kontemporer ‘Abd Rahîm Fāris Abū Ulbah (L. 1947 M-sekarang). Hasil dari penelitian ini yaitu pertama, Melalui teori Muhkamāt-Mutashabihāt Darwazah mencoba menguraikan penemuan barunya atau melakukan Ihdath (pembaharuan) konsep. Yaitu Konsep Asās al-Qur’ān sebagai persamaan dengan Muhkamāt dan aspek Wasā’il (sarana/penunjang) sebagai persamaan dengan Mutashabihāt. Kedua, Secara teori ta’wil, Darwazah merupak penganut yang memperbolehkan mena’wil ayat-ayat yang Mutashabihāt, bahkan jauh lebih bebas, karena Darwazah menggunakan teorinya sendiri tersebut tentang Wasā’il. Ketiga, dalam sudut pandang infiltrasi (Dakhîl), ditemukan bahwa teori Wasā’il yang dikemukakan oleh Darwazah banyak ditemukan aspek kelemahan (shawā’ib). Diantaranya yaitu tidak sesuai dengan ketentuan Muhkamāt-Mutashabihāt sebagaimana yang telah disepakati oleh para ulama klasik. Dari aspek praktis menurut Abū Ulbah terdapat kelemahan, yaitu teologi Darwazah kurang konsisten. Ia memasukan aspek keimanan kepada Allah pada klasifikasi ayat Muhkamāt Tetapi di sisi yang lain pada asepek keimanan adanya kehidupan setelah mati, hari kiamat dan peristiwa balasan di hari akhir diklasifikasi pada teori Wasā’il atau Mutashabihāt. |
---|---|
ISSN: | 0216-1648 2339-2614 |
DOI: | 10.21009/JSQ.019.2.03 |