Perkembangan Tari Seinggok Sepemunyian sebagai Simbol Akulturasi Budaya di Kota Prabumulih Tahun 2006-2019

Penelitian ini membahas tentang perkembangan tari tradisional yang ada di Kota Prabumulih yaitu tari Seingok Sepemunyian, yang merupakan salah satu tari sambut Kota Prabumulih yang ditarikan oleh 9 orang dan menjadi bagian penting dalam menyambut kedatangan tamu penting di Kota Prabumulih. Tujuan Pe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published in:Historia : Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro Vol. 9; no. 2; pp. 163 - 174
Main Author: Syarifuddin, Syarifuddin
Format: Journal Article
Language:English
Published: Unit Publikasi Ilmiah 29-08-2021
Subjects:
Online Access:Get full text
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini membahas tentang perkembangan tari tradisional yang ada di Kota Prabumulih yaitu tari Seingok Sepemunyian, yang merupakan salah satu tari sambut Kota Prabumulih yang ditarikan oleh 9 orang dan menjadi bagian penting dalam menyambut kedatangan tamu penting di Kota Prabumulih. Tujuan Penelitian ini akan membahas mengenai bagaimana perkembangan dan bentuk akulturasi yang diciptakan yang menjadi kekhasan di dalamnya. Dalam penelitian ini menggunakan metode historis yaitu mulai dari heuristik, kritik sumber, interpretasi dan Historiografi. Tahap pertama dari penelitian ini, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan. Setelah data dikumpulkan dilanjutkan dengan kritik sumber dalam memperoleh fakta sejarahnya. Selanjutnya fakta tersebut diinterpretasi, hingga ditutup dengan historiografi (penulisan). Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terciptanya suatu akulturasi budaya di Kota Prabumulih yaitu sebagai tari sambut di Kota Prabumulih terdiri dari tiga tarian yang berasal dari wilayah yang berbeda-beda yaitu tari Pincang Urung Lebak Kelekar, tari Tupai Begelut dan tari 9 Bidadari. Kemudian ketiga tarian tersebut berakulturasi membentuk satu tari sambut baru dari kota Prabumulih yaitu tari Seinggok Sepemunyian.
ISSN:2337-4713
2442-8728
DOI:10.24127/hj.v9i2.3391