Menakar Potensi Lokalitas Tasawuf sebagai Gerakan Penghijauan yang Mekanik dalam Islam di Jawa Timur
Artikel ini bertujuan untuk menelisik potensi lokalitas tasawuf sebagai gerakan penghijauan yang mekanik dalam Islam di Bojonegoro dan Tuban. Metode penelitian yang digunakan dalam studi artikel ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, ob...
Saved in:
Published in: | Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol. 7; no. 2; pp. 147 - 160 |
---|---|
Main Authors: | , , , |
Format: | Journal Article |
Language: | English Indonesian |
Published: |
Universitas Negeri Malang
01-11-2022
|
Subjects: | |
Online Access: | Get full text |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Artikel ini bertujuan untuk menelisik potensi lokalitas tasawuf sebagai gerakan penghijauan yang mekanik dalam Islam di Bojonegoro dan Tuban. Metode penelitian yang digunakan dalam studi artikel ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi, partisipan dan dokumentasi. Adapun hasil dalam studi artikel ini menunjukkan bahwa peran tarekat Rowobayan dan Lintas Ghoib sebagai komunitas lokal dengan kesadaran mekaniknya mempunyai potensi yang cukup besar dalam mendorong gerakan penghijauan komunitas akar rumput di Bojonegoro dan Tuban. Kedua tarekat tersebut mempunyai cara pandang yang distingtif dalam menjalin hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam. Gerakan penghijauan yang dilakukan oleh kedua tarekat dan komunitas akar rumput ini dilakukan secara mekanik oleh para mursyid kepada murid-muridnya. Eksistensi mursyid merupakan pewaris dari peran Nabi Muhammad yang ditunjuk Tuhan sebagai juru kasih universal untuk alam semesta yang harus dipraksiskan dalam gerakan penghijauan yang transformatif. Selain itu, potensi lokalitas tasawuf sebagai basis gerakan penghijauan adalah cara pandangnya yang tidak melihat hubungan manusia dengan alam sebagai hubungan subjek-objek yang eksploitatif, sebagaimana manusia modern. Kedua tarekat lokal ini berupaya menjalin hubungan harmonis antara manusia dan alam dengan relasi subjek dan subjek yang symbiosis mutualistik. Bukan hubungan subjek-objek yang eksploitatif. Potensi-potensi tersebut kemudian dipraksiskan secara mekanik oleh murid-muridnya untuk pelestarian sungai di Bojonegoro dan pelestarian hutan di Tuban. |
---|---|
ISSN: | 2502-7875 2527-5879 |
DOI: | 10.17977/um021v7i2p147-160 |