Potensi Material Sampah Combustible pada Zona II TPA Jatibarang Semarang sebagai Bahan Baku RDF (Refuse Derived Fuel)
Jumlah penduduk yang meningkat juga meningkatkan jumlah kebutuhan energi. Namun, sumber daya yang tersedia juga semakin berkurang. Sehingga perlu digantikan dengan energi yang baru. Sampah yang meningkat dan pengolahan yang sangat sedikit dapat dijadikan sumber energi yang baru bagi masyarakat denga...
Saved in:
Published in: | Jurnal Teknik Mesin (Online) (Jakarta) Vol. 7; no. 1; pp. 19 - 23 |
---|---|
Main Authors: | , , , , , , |
Format: | Journal Article |
Language: | English Indonesian |
Published: |
Universitas Mercu Buana
31-03-2018
|
Subjects: | |
Online Access: | Get full text |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Jumlah penduduk yang meningkat juga meningkatkan jumlah kebutuhan energi. Namun, sumber daya yang tersedia juga semakin berkurang. Sehingga perlu digantikan dengan energi yang baru. Sampah yang meningkat dan pengolahan yang sangat sedikit dapat dijadikan sumber energi yang baru bagi masyarakat dengan konsep waste to energy (WTE). Salah satunya yaitu dengan mengubah sampah menjadi bahan baku RDF (refuse-derived fuel). RDF merupakan salah satu teknik penanganan sampah dengan mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat yaitu bahan bakar. Sampah sangat berpotensi menjadi bahan baku RDF terutama organik dan plastik sebagai sampah yang mudah terbakar (combustible). Sampah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku RDF dengan cara menganalisis nilai kalor yang dihasilkan. Untuk menganalisis nilai kalor pada sampah combustible zona aktif II TPA Jatibarang dapat dilakukan dengan cara pengujian sampel sebanyak 100 gram dengan alat bom kalorimeter. Sampel tersebut diambil pada kedalaman 0-3 m dengan metode random sampling. Kemudian akan didapat nilai kalor tinggi yang dihasilkan sampel tersebut. Nilai Kalor Tinggi yang dihasilkan sampel tersebut sebesar 5,69 kkal/ton pada kedalaman 0-1 m, 6,07 kkal/ton pada kedalaman 1-2 m dan 5,94 kkal/ton pada kedalaman 2-3 m. Nilai kalor tinggi yang dihasilkan sampah combustible tersebut menunjukkan bahwa semakin rendah kedalaman sampah maka akan semakin tinggi nilai kalor yang dihasilkan dan sampah tersebut berpotensi sebagai bahan baku RDF. |
---|---|
ISSN: | 2089-7235 2549-2888 |
DOI: | 10.22441/jtm.v7i1.2240 |