Uji Cemaran Mikroba Sampel Daun Cemcem yang Tumbuh di Desa Pemogan, Kota Denpasar

Seluruh bagian dari tanaman cemcem (Spondias pinnata (L.f.) Kurz) telah teruji klinis memiliki berbagai manfaat dalam bidang kesehatan sehingga sangat ideal untuk diolah menjadi bahan baku obat herbal. Kandungan steroid, triterpenoid serta fenolik dan flavonoid yang tinggi pada daun cemcem berpotens...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published in:Buletin Veteriner Udayana p. 1058
Main Authors: Rate, I Made Bagi, Sudimartini, Luh Made, Dharmayudha, Anak Agung Gde Oka
Format: Journal Article
Language:English
Published: 02-03-2023
Online Access:Get full text
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Seluruh bagian dari tanaman cemcem (Spondias pinnata (L.f.) Kurz) telah teruji klinis memiliki berbagai manfaat dalam bidang kesehatan sehingga sangat ideal untuk diolah menjadi bahan baku obat herbal. Kandungan steroid, triterpenoid serta fenolik dan flavonoid yang tinggi pada daun cemcem berpotensi menjadikan daun cemcem sebagai antioksidan alami. Kandungan fitokimia yang beragam pada daun cemcem memberikan berbagai khasiat sehingga berpotensi untuk diproduksi dan diolah menjadi berbagai sediaan bentuk obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas sampel daun cemcem yang tumbuh di Kota Denpasar. Pemeriksaan cemaran mikroba dilakukan melalui Uji Angka Lempeng Total (ALT) dan Uji Angka Kapang Khamir (AKK). Data penelitian yang diperoleh adalah data kuantitatif yang dianalisis dengan cara penghitungan jumlah mikroba yang tumbuh pada media Plate Count Agar (PCA) dan media Potato Dextrose Agar (PDA) setelah diinkubasi pada suhu pertumbuhan yang sesuai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Angka Lempeng Total sampel daun cemcem 1,5 x  CFU/gram dan Angka Kapang Khamir (AKK) 3,5 x  CFU/gram. Pada hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan Nilai Angka Lempeng Total telah memenuhi persyaratan untuk sediaan Obat Luar Semi Padat (koloni/gram) tetapi belum memenuhi persyaratan untuk Obat Dalam (koloni/gram) pada Nilai Angka Kapang Khamir (AKK), telah memenuhi persyaratan untuk sediaan Obat Luar Semi Padat (koloni/gram) tetapi belum memenuhi persyaratan untuk Obat Dalam (koloni/gram). Sehingga dapat disimpulkan kembali bahwa sampel daun cemcem yang tumbuh di Desa Pemogan, Kota Denpasar hanya bisa diolah menjadi sediaan obat luar. Diperlukan penerapan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) guna mendapatkan produk yang berkualitas serta diperlukan proses sterilisasi kembali sampel simplisia menggunakan radiasi sinar UV dan sinar gamma untuk menurunkan jumlah cemaran mikroba.
ISSN:2085-2495
2477-2712
DOI:10.24843/bulvet.2023.v15.i06.p04