Pengolahan Limbah Domestik Kawasan Pesisir Dengan Subsurface Constructed Wetland Menggunakan Tanaman Jatropha curcas L

Indonesia sebagai negara maritim seharusnya mampu memanfaatkan sumber daya maritimnya secara berkelanjutan. Namun, pemanfaatan sumber daya maritim selama ini cenderung mengabaikan kelestarian lingkungan. Akibatnya, perairan Indonesia banyak mengalami pencemaran yang salah satu sumber utamanya berasa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published in:Jurnal sains & teknologi lingkungan (Online) Vol. 8; no. 2; pp. 80 - 88
Main Authors: Fildzah, Amalia, Suryani, Retno, Dian, Adistia, Fitriana, Greace, Nisa, Arum Choirun, Samudro, Ganjar
Format: Journal Article
Language:English
Published: Universitas Islam Indonesia 20-11-2016
Subjects:
Online Access:Get full text
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Indonesia sebagai negara maritim seharusnya mampu memanfaatkan sumber daya maritimnya secara berkelanjutan. Namun, pemanfaatan sumber daya maritim selama ini cenderung mengabaikan kelestarian lingkungan. Akibatnya, perairan Indonesia banyak mengalami pencemaran yang salah satu sumber utamanya berasal dari limbah domestik pemukiman pesisir. Sementara itu, salah satu cara untuk mengolah limbah domestik adalah dengan sistem Subsurface Constructed Wetland. Sistem ini lebih dianjurkan karena mampu mengolah berbagai jenis limbah dengan efisiensi tinggi serta ekonomis dari segi biaya. Jarak Pagar adalah salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai fitoteknologi untuk meremediasi lingkungan tercemar. Selain itu, Jarak Pagar juga merupakan tanaman adaptif yang dapat tumbuh pada kondisi lingkungan beragam. Penelitian ini menggunakan 10 reaktor Subsurface Constructed Wetland dengan tanaman Jarak Pagar aliran continue yang terdiri atas 9 reaktor menggunakan variasi debit dan jarak penananaman serta 1 reaktor tanpa tanaman sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem Subsurface Constructed Wetland dengan tanaman Jarak Pagar mampu menyisihkan COD sebesar 38-85% dan TSS sebesar 75-91%. Sementara itu, kinerja terbaik ditunjukkan oleh Reaktor 3 dengan debit 8 ml/menit dan jarak penanaman 10 cm yang mencapai efisiensi penyisihan COD (84, 75%) dan TSS (87,5%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem Subsurface Constructed Wetland dengan tanaman Jarak Pagar dapat menjadi salah satu solusi untuk mengelola lingkungan pesisir sehingga akan terwujud pembangunan maritim berkelanjutan.
ISSN:2085-1227
2502-6119
DOI:10.20885/jstl.vol8.iss2.art2