Keanekaragaman Jenis Nyamuk yang Berpotensi Sebagai Vektor Penyakit (Diptera: Culicidae) di Taman Nasional Baluran, Indonesia

AbstrakNyamuk famili Culicidae berperan sebagai vektor penyakit malaria, demam berdarah, dan demam chikungunya. Resort Labuhan Merak memiliki potensi besar sebagai tempat perindukan berbagai jenis nyamuk, baik sebagai vektor penyakit atau bukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published in:Al-Kauniyah Vol. 14; no. 2; pp. 183 - 194
Main Authors: Purwatiningsih, Purwatiningsih, Oktarianti, Rike, Setiawan, Rendy, Agustin, Wahyu Tri, Mursyidah, Aida
Format: Journal Article
Language:English
Published: 31-10-2021
Online Access:Get full text
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:AbstrakNyamuk famili Culicidae berperan sebagai vektor penyakit malaria, demam berdarah, dan demam chikungunya. Resort Labuhan Merak memiliki potensi besar sebagai tempat perindukan berbagai jenis nyamuk, baik sebagai vektor penyakit atau bukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit di Resort Labuhan Merak Kawasan Taman Nasional Baluran berdasarkan karakteristik morfologi. Pengambilan koleksi nyamuk dewasa dilakukan dengan metode landing collection. Nyamuk ditangkap dengan cara koleksi aktif menggunakan aspirator. Lokasi koleksi pada beberapa titik yaitu di dalam dan luar rumah, di sekitar kandang, serta di rawa. Hasil identifikasi terdapat tujuh jenis nyamuk, yaitu Aedes aegypti, Ae. Albopictus, Ae. indonesiae, Culex quinquefasciatus, Cx. vishnui, Cx. mammilifer, dan Cx. sitiens. Nyamuk Ae. indonesiae paling banyak ditemukan (69,4 %). Sementara itu, jenis nyamuk Cx. vishnui, Cx. mammilifer, dan Cx. sitiens ditemukan sangat sedikit (2,92 %). Ae aegypti dan Ae. albopictus telah diketahui berperan sebagai vektor penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan chikungunya, sedangkan Cx. quinquefasciatus sebagai vektor penyakit filariasis limfatik, dan Cx. vishnui maupun Cx. sitiens sebagai vektor penyakit japanese encephalitis. Hal yang menarik pada penelitian ini adalah belum diketahuinya peran Ae. indonesiae dan Cx. mammilifer sebagai vektor penyakit. Indeks keanekaragaman nyamuk termasuk dalam kategori sedang.Abstract The Culicidae family is one of the mosquito disease vectors such as malaria, dengue fever, and chikungunya fever. Labuhan Merak resort Baluran National Park has great potency for mosquito breeding sites. The research aimed to determine the species of mosquitoes based on morphological characteristics as a disease vector. Mosquitoes were collected by landing collection method and active collection with an aspirator. The collection has been done at several points at the house both inside and outside; around the cage, and at the swamp. The results obtained 7 species of mosquitoes, there were Aedes aegypti, Ae. albopictus, Ae. indonesiae, Culex quinquefasciatus, Cx vishnui, Cx. mammilifer, and Cx. sitiens. Mosquito of A. indonesiae was the most common (69.4 %), while Cx. vishnui, Cx. mammilifer, and Cx. Sitiens were found very few (2.92 %). Ae. aegypti and Ae. albopictus has been known as a vector of dengue hemorrhagic fever and chikungunya, while Cx. quinquefasciatus as a vector of lymphatic filariasis, and Cx. vishnui and Cx. sitiens as a vector of japanese encephalitis disease. The interesting finding from this study is that Ae. indonesiae and Cx. mammilifer are not yet known for their role as disease vectors. The diversity index of the mosquitos’ species showed moderate category.
ISSN:1978-3736
2502-6720
DOI:10.15408/kauniyah.v14i1.12918