PENERAPAN TEKNOLOGI PADA USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM UNTUK MENDUKUNG URBAN FARMING DI KWT JAWA GADUT SAIYO LIMAU MANIS PAUH KOTA PADANG

Adapun masalah pada kelompok Budidaya Jamur Tiram di KWT Jawa Gadut Saiyo Limau Manis Pauh Kota Padang yaitu harus menjaga suhu dan kelembaban, secara langsung dan terus menerus agar jamur tiram di kumbung berkembang dengan baik. Selain itu juga permasalahan dalam pengisian baglog yang butuh waktu d...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published in:Logista: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7; no. 1; p. 162
Main Authors: Darwison, Darwison, Zaini, Zaini, Aderi, Fahranul, Irsan, Farhan Fadil
Format: Journal Article
Language:English
Published: 30-06-2023
Online Access:Get full text
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Adapun masalah pada kelompok Budidaya Jamur Tiram di KWT Jawa Gadut Saiyo Limau Manis Pauh Kota Padang yaitu harus menjaga suhu dan kelembaban, secara langsung dan terus menerus agar jamur tiram di kumbung berkembang dengan baik. Selain itu juga permasalahan dalam pengisian baglog yang butuh waktu dan tenaga ekstra serta mesin kukus yang masih sederhana. Untuk menyelesaikan masalah tersebut maka diperlukan penerapan teknologi pada usaha budidaya jamur tiram untuk mendukung urban farming dalam hal sistem otomatisasi meliputi aspek suhu dan kelembaban; alat press baglog; wadah kukus baglog; serta sistem monitoring kumbung secara jarak jauh. Hasil yang didapatkan yaitu kelembaban secara otomatis dalam rentang kisaran 80% s/d 92% dan suhu rentang 25oC s/d 29oC. Pembuatan baglog lebih ringan dan hasilnya lebih padat serta hanya membutuhkan waktu 1 menit / baglog. Dan wadah kukus baglog lebih praktis berbentuk lemari yang berkapasitas maksimal 144 baglog. Kata kunci: suhu, kelembaban, baglog, kumbung, monitoring ABSTRACT As for the problem in the Cultivation group Oyster Mushrooms in KWT Jawa Gadut Saiyo Limau Manis Pauh, Padang City, that is, they must maintain temperature and humidity, directly and continuously so that the oyster mushrooms in the kumbung develop properly. Apart from that, there are also problems in filling baglog which requires extra time and effort and the steaming machine is still simple. To solve this problem, it is necessary to apply technology to oyster mushroom cultivation to support urban farming in terms of automation systems covering aspects of temperature and humidity; baglog presses; baglog steam container; as well as remote kumbung monitoring system. The results obtained are humidity automatically in the range of 80% to 92% and temperatures in the range of 25oC to 29 oC. Making baglog is lighter and the results are denser and only takes 1 minute/baglog. And the baglog steamer is more practical in the form of a cupboard with a maximum capacity of 144 baglog. Keywords: temperature, humidity, baglog, kumbung, monitoring
ISSN:2579-6283
2655-951X
DOI:10.25077/logista.7.1.162-156.2023