Perbandingan Intensitas Nyeri dan Kadar Prostaglandin Kombinasi Tramadol dan Deksketoprofen dengan Tramadol dan Parasetamol Intravena pada Pasien Bedah Ortopedi Ekstremitas Bawah
Analgesia multimodal adalah prinsip manajemen nyeri pascaoperasi. Penelitian ini merupakan uji klinis rancangan acak tersamar ganda. Tujuan penelitian ini membandingkan efek kombinasi analgesik tramadol dan deksketoprofen dengan tramadol dan parasetamol terhadap intensitas nyeri dan kadar prostaglan...
Saved in:
Published in: | Jurnal Anestesi Perioperatif Vol. 7; no. 2; pp. 75 - 82 |
---|---|
Main Authors: | , , , |
Format: | Journal Article |
Language: | English Indonesian |
Published: |
Universitas Padjadjaran
30-08-2019
|
Subjects: | |
Online Access: | Get full text |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Analgesia multimodal adalah prinsip manajemen nyeri pascaoperasi. Penelitian ini merupakan uji klinis rancangan acak tersamar ganda. Tujuan penelitian ini membandingkan efek kombinasi analgesik tramadol dan deksketoprofen dengan tramadol dan parasetamol terhadap intensitas nyeri dan kadar prostaglandin (PGE2) di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo serta Rumah Sakit Jejaring di Makassar pada bulan Juli–September 2018. Empat puluh enam pasien ASA PS I dan II yang menjalani operasi ortopedi ekstremitas bawah dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok D adalah pasien yang menerima 50 mg tramadol dengan 50 mg deksketoprofen dan kelompok P adalah pasien yang menerima 50 mg tramadol dengan 1.000 mg parasetamol intravena. PGE2 dan intensitas nyeri dicatat selama penutupan kulit sebelum pemberian obat 8 dan 16 jam sesudahnya. Data dianalisis menggunakan Uji Mann-Whitney U dan paired t-test yang sesuai. Numeric rating scale (NRS) kelompok tramadol dan deksketoprofen lebih rendah dibanding dengan kelompok tramadol dan parasetamol dengan perbedaan bermakna (p<0,05). Kadar PGE2 menurun pada kelompok tramadol dan deksketoprofen (T1–T2 p=0,009 dan T0–T2 p=0,01), sedangkan kadar PGE2 pada kelompok tramadol dan parasetamol meningkat (T2–T1 p=0,227 dan T0–T2 p=0,706). Simpulan, kombinasi tramadol dan deksketoprofen mengurangi tingkat PGE2 dan intensitas nyeri dibanding dengan kombinasi tramadol dan parasetamol. Dexketoprofen Combination and Tramadol Paracetamol Combination in Lower Limb Orthopedic Surgery Multimodal analgesia is one of the principles of postoperative pain management. This study aimed to compare the effect of analgesic combination of tramadol dexketoprofen and tramadol paracetamol on pain intensity and prostaglandin (PGE2) level. Forty-six ASA PS I and II patients undergoing lower limb orthopedic surgery were allocated into two groups. Group D received 50 mg tramadol with 50 mg dexketoprofen and group P received 50 mg tramadol with 1,000 mg paracetamol intravenously. The PGE2 and pain intensity were recorded during skin closure prior to drug administration, 8 and 16 hours afterwards. Data were analyzed as appropriate using Mann-Whitney U and paired t-test. The NRS of two groups were significantly different where the NRS of the Tramadol Dexketoprofen group was lower than that of the tramadol and paracetamol group (NRS T1 p=0.049, NRS T2 p=0.035). The PGE2 levels decreased in the tramadol dexketoprofen groups (T1–T2 p=0.009 and T0–T2 p=0.01), whereas PGE2 levels in tramadol paracetamol group increased (T2–T1 p=0.227 and T0–T2 p=0.706). In conclusion, tramadol dexketoprofen combination reduces the PGE2 level and pain intensity as opposed to tramadol paracetamol combination. |
---|---|
ISSN: | 2337-7909 |
DOI: | 10.15851/jap.v7n2.1691 |